Runtime (0.00428 seconds)
#3

Interpretation of ( Al-Muminoon 44 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id


[ ثُمَّ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا تَتْرَى كُلَّ مَا جَاءَ أُمَّةً رَسُولُهَا كَذَّبُوهُ فَأَتْبَعْنَا بَعْضَهُمْ بَعْضًا وَجَعَلْنَاهُمْ أَحَادِيثَ فَبُعْدًا لِقَوْمٍ لَا يُؤْمِنُونَ ] - المؤمنون 44

#4

Interpretation of ( Al-Muminoon 33 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id


[ وَقَالَ الْمَلَأُ مِنْ قَوْمِهِ الَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِلِقَاءِ الْآخِرَةِ وَأَتْرَفْنَاهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا مَا هَذَا إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يَأْكُلُ مِمَّا تَأْكُلُونَ مِنْهُ وَيَشْرَبُ مِمَّا تَشْرَبُونَ ] - المؤمنون 33

#5

Interpretation of ( Al-Muminoon 24 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id


[ فَقَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ مَا هَذَا إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُرِيدُ أَنْ يَتَفَضَّلَ عَلَيْكُمْ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَنْزَلَ مَلَائِكَةً مَا سَمِعْنَا بِهَذَا فِي آبَائِنَا الْأَوَّلِينَ ] - المؤمنون 24

#9

Interpretation of ( Maryam 1 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ [[19 ~ MARYAM (MARYAM) Pendahuluan: Makkiyyah, 98 ayat ~ Surat ini termasuk golongan surat Makkiyyah, kecuali ayat 58 dan 71. Jumlah ayatnya sebanyak 98 ayat. Surat ini dimulai dengan huruf fonetis sebagaimana beberapa surat lain. Dalam surat ini terdapat kisah lahirnya Yahyâ bin Zakariyyâ a. s. tatkala Zakariyyâ, dalam usianya yang telah lanjut, memohon kepada Allah agar dikaruniai seorang anak. Di sisi lain, istrinya adalah seorang wanita yang mandul. Kemudian setelah itu dijelaskan kisah Maryam, Sang Perawan Suci, dan kelahiran Nabi 'Isâ a. s. Selain itu disebutkan juga kisah Nabi Ibrâhîm, dakwahnya kepada keesaan Allah, permintaan dia kepada bapaknya agar berhenti menyembah berhala, dan dialog antara mereka berdua seputar berhala dan kekuasaan setan. Dalam surat ini terdapat petunjuk mengenai ihwal beberapa nabi keturunan Ibrâhîm a. s, yaitu Ismâ'îl, Ishâq dan anak cucunya, dan juga kisah Nabi Idrîs. Kemudian setelah itu Allah menyebutkan pergantian generasi yang datang setelah nabi-nabi tersebut. Di antara mereka ada yang taat dan ada pula yang melanggar. Allah telah menjelaskan bahwa surga adalah balasan bagi orang-orang yang beriman, dan neraka adalah balasan bagi orang-orang kafir. Di samping itu Allah juga menerangkan keadaan orang-orang kafir di nereka jahanam, dan orang-orang yang sesat yang mengatakan, "Sesungguhnya Allah mempunyai anak." Selain itu, Allah menerangkan kedudukan al-Qur'ân, memberi peringatan kepada orang-orang kafir, membuat ibarat kehancuran orang-orang yang durhaka kepada para nabi. Mengenai yang terakhir, disebutkan bahwa tidak ada sedikit pun bekas mereka yang tersisa.]] Kâf, Hâ, Yâ, 'Ayn, Shâd adalah huruf-huruf fonemis yang digunakan untuk menjelaskan mukjizat al-Qur'ân yang berasal dari jenis huruf-huruf tersebut. Selain itu, juga untuk menggugah perhatian orang untuk mendengarkan. ] - Interpretation of ( Maryam 1 )

[ كهيعص ] - مريم 1

#10

Interpretation of ( Al-Ankabut 1 ) in Indonesian by Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ [[29 ~ AL-'ANKABUT (LABA-LABA) Pendahuluan: Makkiyyah, 69 ayat ~ Surat yang berisikan 69 ayat ini termasuk dalam golongan surat Makkiyyah, kecuali ayat 1 sampai 11 yang merupakan ayat-ayat Madaniyah. Surat ini dimulai dengan keterangan bahwa keimanan orang-orang Mukmin harus diuji dengan cobaan-cobaan dan berjihad mempertahankan negeri kebenaran dan keimanan. Manusia telah dipesankan untuk berbuat baik kepada orangtuanya, dan juga diperintahkan untuk berjihad, sehingga terkumpul perintah untuk berbuat baik (ihsân) dan perintah untuk berjihad. Di dalamnya juga ada keterangan tentang kelompok-kelompok manusia dari segi keimanannya. Di antara mereka ada yang mengaku, dengan lisannya, telah beriman tetapi hatinya tidak tunduk. Kemudian surat ini menuturkan kisah Nabi Nûh dan jihadnya di antara kaumnya, juga kisah Nabi Ibrâhîm dalam dakwahnya serta keterangan tentang bentuk pelajaran yang diambil oleh Nabi Muhammad. Kemudian dilanjutkan dengan keterangan tentang reaksi kaum Nabi Ibrâhîm. Setelah itu kisah tentang Nabi Lûth dan kaumnya, pengutusan rasul-rasul Allah dari jenis malaikat untuk membinasakan mereka, dan selamatnya keluarga Lûth kecuali istrinya. Kemudian diteruskan dengan memaparkan kisah Nabi Syu'aib dengan penduduk Madyan, Nabi Hûd dengan kaum 'Ad, Nabi Shâlih dengan kaum Tsamûd, kesombongan Qârûn, Fir'aun, Hâmân dan akibat dari perbuatan mereka. Dalam surat ini Allah menjelaskan bahwa peribadatan orang-orang musyrik kepada berhala-berhala sebenarnya berasaskan pada alasan yang lebih lemah daripada sarang laba-laba. Dan perumpamaan seperti ini tidak akan diketahui kecuali oleh orang-orang yang menggunakan akalnya. Kemudian Allah memerintahkan nabi-Nya untuk tidak membantah Ahl al-Kitâb kecuali dengan cara yang baik. Setelah itu Allah mengisyaratkan bahwa Rasulullah adalah seorang yang buta huruf, dan hal itu merupakan bukti akan kebenaran ajaran-ajarannya. Dalam surat ini juga disebutkan tentang sikap keras kepala orang-orang musyrik yang meminta mukjizat inderawi yang akan mereka ingkari, sebagaimana kaum Mûsâ mengingkarinya. Juga tentang permintaan mereka untuk segera diturunkan azab kepada mereka, sedangkan Allah telah menerangkan kepada mereka apa yang mereka hadapi. Allah menyebutkan juga tentang balasan orang-orang Mukmin dan kafir pada hari kiamat. Setelah itu, perhatian diarahkan kepada alam semesta dan karunia-karunia Allah yang ada di dalamnya, dan juga disebutkan tentang nilai dunia jika dibandingkan dengan akhirat. Keadaan orang-orang musyrik yang lemah dan kebergantungan mereka kepada Allah ketika mereka merasa takut, dan kekuatan serta kesyirikan mereka ketika mereka dalam keadaan aman juga disebutkan dalam surat ini. Selanjutnya Allah menerangkan nikmat-Nya kepada mereka di Bait al-Hârâm serta kekufuran mereka atas nikmat itu. Terakhir diterangkan pula tentang keutamaan para mujahid.]] Alif, Lâm, Mîm adalah huruf-huruf fonemis yang digunakan untuk menerangkan bahwa al-Qur'ân, sebagai suatu mukjizat, terdiri atsas huruf-huruf yang dapat mereka ucapkan dengan baik, di samping untuk menarik perhatian orang-orang yang mendengarnya serta memalingkan perhatian mereka kepada kebenaran. ] - Interpretation of ( Al-Ankabut 1 )