کات (0.00642 دووةم)
  • ئەنجام: ( 1
  • بۆ 10
  • ليرەوە 98
  • )
#1

Interpretation of ( الحجر 4 ) لة Indonesian بة Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Apabila mereka meminta untuk disiksa di dunia seperti yang telah Allah lakukan kepada bangsa-bangsa terdahulu, hendaknya mereka mengetahui bahwa Allah tidak menghancurkan suatu kota atau bangsa dengan menurunkan azab, kecuali menurut ketentuan dan ilmu-Nya. ] - Interpretation of ( Al-Hijr 4 )

[ وَمَا أَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ إِلَّا وَلَهَا كِتَابٌ مَعْلُومٌ ] - الحجر 4

وةرطيَران ئایەت | 1806 نوسةر | Muhammad Quraish Shihab et al. زمانى | Indonesian
#2

Interpretation of ( طه 128 ) لة Indonesian بة Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Kenapa mereka berpura-pura buta terhadap ayat-ayat Allah, padahal sudah jelas bagi mereka bahwa Kami telah memusnahkan banyak bangsa terdahulu, akibat kekufuran mereka? Kenapa pula mereka tidak mengambil pelajaran dari bangsa-bangsa yang dihancurkan itu, padahal mereka berjalan di bekas rumah dan tempat tinggal bangsa-bangsa itu, dan menyaksikan bekas-bekas siksaan yang menimpa mereka? Sesungguhnya pemandangan itu merupakan pelajaran bagi orang-orang yang berakal sehat. ] - Interpretation of ( Ta-ha 128 )

[ أَفَلَمْ يَهْدِ لَهُمْ كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنَ الْقُرُونِ يَمْشُونَ فِي مَسَاكِنِهِمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِأُولِي النُّهَى ] - طه 128

وةرطيَران ئایەت | 2476 نوسةر | Muhammad Quraish Shihab et al. زمانى | Indonesian
#3

Interpretation of ( الرحمن 15 ) لة Indonesian بة Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Dia menciptakan bangsa manusia dari tanah kering yang tidak dibakar seperti tembikar. Sedangkan bangsa jin diciptakan-Nya dari nyala api yang murni. ] - Interpretation of ( Ar-Rahman 15 )

[ وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ ] - الرحمن 15

وةرطيَران ئایەت | 4916 نوسةر | Muhammad Quraish Shihab et al. زمانى | Indonesian
#4

Interpretation of ( الرحمن 14 ) لة Indonesian بة Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Dia menciptakan bangsa manusia dari tanah kering yang tidak dibakar seperti tembikar. Sedangkan bangsa jin diciptakan-Nya dari nyala api yang murni. ] - Interpretation of ( Ar-Rahman 14 )

[ خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ ] - الرحمن 14

وةرطيَران ئایەت | 4915 نوسةر | Muhammad Quraish Shihab et al. زمانى | Indonesian
#5

Interpretation of ( الزخرف 6 ) لة Indonesian بة Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Kami telah mengutus banyak nabi kepada bangsa-bangsa terdahulu. Maka, jika kini Kami mengutus lagi seorang rasul kepada kalian, hal itu bukanlah sesuatu yang mengherankan. ] - Interpretation of ( Az-Zukhruf 6 )

[ وَكَمْ أَرْسَلْنَا مِنْ نَبِيٍّ فِي الْأَوَّلِينَ ] - الزخرف 6

وةرطيَران ئایەت | 4331 نوسةر | Muhammad Quraish Shihab et al. زمانى | Indonesian
#6

Interpretation of ( الحجر 80 ) لة Indonesian بة Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Sebagaimana bangsa-bangsa terdahulu, penduduk Hijr(1) juga mendustakan rasul yang diutus kepada mereka. Dengan perkataan mereka itu, berarti mereka telah mendustakan semua rasul, karena misi mereka adalah satu. (1) Penduduk Hijr adalah bangsa Tsamûd. Hijr itu sendiri adalah sebuah lembah yang terletak di antara Madinah dan Syam. Lihat catatan kaki tafsir surat al-A'râf, ayat 73). ] - Interpretation of ( Al-Hijr 80 )

[ وَلَقَدْ كَذَّبَ أَصْحَابُ الْحِجْرِ الْمُرْسَلِينَ ] - الحجر 80

وةرطيَران ئایەت | 1882 نوسةر | Muhammad Quraish Shihab et al. زمانى | Indonesian
#7

Interpretation of ( آل عمران 137 ) لة Indonesian بة Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Sebelum masa kalian, wahai orang-orang Mukmin, ketentuan-ketentuan Allah telah berlalu dan berlaku pada bangsa-bangsa yang mendustakan kebenaran. Lalu Allah menyiksa mereka karena dosa-dosa yang mereka perbuat. Maka renungkanlah bagaimana nasib orang-orang yang mendustakan kebenaran itu. ] - Interpretation of ( Al Imran 137 )

[ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ سُنَنٌ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ ] - آل عمران 137

وةرطيَران ئایەت | 430 نوسةر | Muhammad Quraish Shihab et al. زمانى | Indonesian
#8

Interpretation of ( الرعد 30 ) لة Indonesian بة Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Seperti halnya Kami mengutus sejumlah rasul kepada umat-umat terdahulu, yang menerangkan kebenaran kepada mereka--lalu ada yang sesat dan ada pula yang mendapat petunjuk--dan kepada mereka Kami berikan mukjizat yang membuktikan kebenaran pesan suci yang dibawanya, Kami pun mengutusmu kepada bangsa Arab dan bangsa-bangsa lainnya. Sebelum itu, telah ada bangsa-bangsa lain yang telah berlalu. Mukjizatmu adalah al-Qur'ân, agar dapat kau bacakan dan kau terangkan arti dan kedudukannya kepada mereka. Mereka itu mengingkari kasih sayang Allah berupa penurunan al-Qur'ân. Katakan kepada mereka, "Allahlah yang menciptakan, memelihara dan mengasihiku. Tidak ada tuhan yang pantas disembah selain Dia. Aku hanya bertawakkal kepada-Nya. Kepada-Nyalah aku dan kalian akan kembali. ] - Interpretation of ( Ar-Ra'd 30 )

[ كَذَلِكَ أَرْسَلْنَاكَ فِي أُمَّةٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهَا أُمَمٌ لِتَتْلُوَ عَلَيْهِمُ الَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَهُمْ يَكْفُرُونَ بِالرَّحْمَنِ قُلْ هُوَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ مَتَابِ ] - الرعد 30

وةرطيَران ئایەت | 1737 نوسةر | Muhammad Quraish Shihab et al. زمانى | Indonesian
#9

Interpretation of ( غافر 82 ) لة Indonesian بة Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Apakah mereka hanya duduk berpangku tangan dan tidak berjalan di atas bumi agar bisa melihat bagaimana kehancuran merupakan akibat dari perbuatan bangsa-bangsa sebelum mereka? Mereka berjumlah lebih besar, lebih kuat, dan lebih luas pengaruhnya di bumi. Kendati begitu, azab Allah tidak bisa dihalangi oleh harta, kekuatan, atau kekuasaan mereka. ] - Interpretation of ( Ghafir 82 )

[ أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْهُمْ وَأَشَدَّ قُوَّةً وَآثَارًا فِي الْأَرْضِ فَمَا أَغْنَى عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ ] - غافر 82

وةرطيَران ئایەت | 4215 نوسةر | Muhammad Quraish Shihab et al. زمانى | Indonesian
#10

Interpretation of ( سبأ 14 ) لة Indonesian بة Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Ketika Kami mematikan Sulaimân, tidak ada yang memberitahukan hal itu kepada bangsa jin selain seekor binatang melata yang menggerogoti tongkat sandaran Sulaimân. Saat jatuh tersungkur, barulah bangsa jin menyadari bahwa seandainya mereka dapat mengetahui persoalan gaib, mereka pasti tidak akan membiarkan diri mereka berada dalam siksa yang menyusahkan dan menghinakan. ] - Interpretation of ( Saba 14 )

[ فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَى مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ ] - سبأ 14

وةرطيَران ئایەت | 3620 نوسةر | Muhammad Quraish Shihab et al. زمانى | Indonesian