Masa Jalan (0.00723 saat)
  • Keputusan: ( 1
  • sehingga 10
  • daripada 111
  • )
#1

Tafsiran ( At-Takwir 2 ) dalam Indonesian oleh Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Bila bintang gemintang telah kehilangan cahaya. ] - Tafsiran ( At-Takwir 2 )

[ وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ ] - التكوير 2

Perihal terjemahan Ayat | 5802 Pengarang | Muhammad Quraish Shihab et al. Bahasa | Indonesian
#2

Tafsiran ( Fatir 20 ) dalam Malay oleh Abdullah Muhammad Basmeih - ms

[ Dan tidaklah sama gelap-gelita dengan cahaya yang terang-benderang, ] - Tafsiran ( Fatir 20 )

[ وَلَا الظُّلُمَاتُ وَلَا النُّورُ ] - فاطر 20

Perihal terjemahan Ayat | 3680 Pengarang | Abdullah Muhammad Basmeih Bahasa | Malay
#3

Tafsiran ( Al-Mutaffifin 24 ) dalam Malay oleh Abdullah Muhammad Basmeih - ms

[ Engkau dapat melihat pada muka mereka: cahaya nikmat yang mereka perolehi. ] - Tafsiran ( Al-Mutaffifin 24 )

[ تَعْرِفُ فِي وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيمِ ] - المطففين 24

Perihal terjemahan Ayat | 5872 Pengarang | Abdullah Muhammad Basmeih Bahasa | Malay
#4

Tafsiran ( An-Naba 11 ) dalam Malay oleh Abdullah Muhammad Basmeih - ms

[ Dan Kami telah menjadikan siang (dengan cahaya terangnya) - masa untuk mencari rezeki? ] - Tafsiran ( An-Naba 11 )

[ وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا ] - النبأ 11

Perihal terjemahan Ayat | 5683 Pengarang | Abdullah Muhammad Basmeih Bahasa | Malay
#5

Tafsiran ( At-Tawba 32 ) dalam Indonesian oleh Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Orang-orang kafir itu ingin memadamkan cahaya Allah, yaitu agama Islam, dengan tuduhan-tuduhan palsu mereka. Tetapi Allah hanya ingin menyempurnakan cahaya-Nya dengan memenangkan agama dan menolong Rasul-Nya, meskipun mereka tidak menyukai hal itu. ] - Tafsiran ( At-Tawba 32 )

[ يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ ] - التوبة 32

Perihal terjemahan Ayat | 1267 Pengarang | Muhammad Quraish Shihab et al. Bahasa | Indonesian
#6

Tafsiran ( Nuh 16 ) dalam Malay oleh Abdullah Muhammad Basmeih - ms

[ "Dan Ia menjadikan padanya bulan sebagai cahaya serta menjadikan matahari sebagai lampu (yang terang-benderang), ] - Tafsiran ( Nuh 16 )

[ وَجَعَلَ الْقَمَرَ فِيهِنَّ نُورًا وَجَعَلَ الشَّمْسَ سِرَاجًا ] - نوح 16

Perihal terjemahan Ayat | 5435 Pengarang | Abdullah Muhammad Basmeih Bahasa | Malay
#7

Tafsiran ( As-Saff 8 ) dalam Indonesian oleh Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Bânû Isrâ'îl mengada-adakan dusta terhadap Allah untuk memadamkan cahaya agama-Nya dengan mulut mereka, seperti orang yang hendak memadamkan sinar matahari dengan sebuah tiupan dari mulutnya. Allah telah menyempurnakan cahaya-Nya dengan menyempurnakan agama-Nya meskipun orang-orang kafir itu benci. ] - Tafsiran ( As-Saff 8 )

[ يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ ] - الصف 8

Perihal terjemahan Ayat | 5171 Pengarang | Muhammad Quraish Shihab et al. Bahasa | Indonesian
#8

Tafsiran ( Al-An'am 122 ) dalam Indonesian oleh Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Dengan keimanan yang ada pada kalian, kalian tidaklah sama dengan orang-orang musyrik. Orang yang dahulu sesat layaknya orang mati, lalu hatinya diberi cahaya petunjuk bagai kehidupan, diberi cahaya keimanan dan hujjah yang jelas, hingga berjalan di bawah cahaya itu, tidaklah sama dengan orang yang hidup dalam kegelapan yang bertumpuk. Seperti Allah membuat indah keimanan bagi orang-orang yang beriman, setan pun membuat indah kemusyrikan bagi orang-orang yang zalim dan ingkar. ] - Tafsiran ( Al-An'am 122 )

[ أَوَمَنْ كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ وَجَعَلْنَا لَهُ نُورًا يَمْشِي بِهِ فِي النَّاسِ كَمَنْ مَثَلُهُ فِي الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِنْهَا كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْكَافِرِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ] - الأنعام 122

Perihal terjemahan Ayat | 911 Pengarang | Muhammad Quraish Shihab et al. Bahasa | Indonesian
#9

Tafsiran ( Al-Baqarah 257 ) dalam Malay oleh Abdullah Muhammad Basmeih - ms

[ Allah Pelindung (Yang mengawal dan menolong) orang-orang yang beriman. Ia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kufur) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, penolong-penolong mereka ialah Taghut yang mengeluarkan mereka dari cahaya (iman) kepada kegelapan (kufur). Mereka itulah ahli neraka, mereka kekal di dalamnya. ] - Tafsiran ( Al-Baqarah 257 )

[ اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ] - البقرة 257

Perihal terjemahan Ayat | 264 Pengarang | Abdullah Muhammad Basmeih Bahasa | Malay
#10

Tafsiran ( An-Nur 40 ) dalam Indonesian oleh Muhammad Quraish Shihab et al. - id

[ Ini adalah perumpamaan lain dari perbuatan orang-orang kafir, yaitu seperti gelapnya laut yang luas dan dalam. Gelombangnya saling bertabrakan ketika terhempas, membuat lapisan-lapisan. Lalu gelombang tersebut ditutupi oleh awan tebal yang hitam pekat yang menghalangi cahaya. Inilah kegelapan yang bertumpuk-tumpuk. Tidak seorang pun penumpang kapal di laut yang dapat melihat tangannya meskipun didekatkan ke mata. Lalu dia terhenti bingung. Bagaimana mungkin dia dapat melihat sesuatu dan terbebas dari kebingungan tanpa adanya cahaya yang meneranginya dalam perjalanan dan melindunginya dari kebinasaan. Begitu pulalah amal perbuatan orang-orang kafir yang tidak akan bermanfaat sama sekali. Mereka tidak akan keluar dari kebutaan dan kesesatan mereka. Diri mereka juga tidak akan selamat kecuali dengan cahaya keimanan. Barangsiapa yang tidak direstui oleh Allah untuk mendapatkan cahaya keimanan, maka dia tidak mendapatkan cahaya yang akan menunjukinya kepada kebaikan dan jalan yang benar. Di samping itu, dia termasuk orang-orang yang binasa. ] - Tafsiran ( An-Nur 40 )

[ أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ ] - النور 40

Perihal terjemahan Ayat | 2831 Pengarang | Muhammad Quraish Shihab et al. Bahasa | Indonesian